Sabtu, 27 Agustus 2011





RENCANA  USAHA
PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (PMW)

“Doliang Souvenir”
Produksi dan Distribusi Boneka Pakaian Adat

   
oleh
Ketut Suriani         0911031345       PGSD


     
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2011
Halaman Pengesahan Rencana Usaha 
1.   Judul Unit Usaha                                      : “Doliang Souvenir”
Produksi dan Distribusi Boneka Pakaian Adat
2.   Identitas Ketua Pelaksana              
      a.   Nama Lengkap                                    : Ketut Suriani
      b.   NIM                                                    : 0911031345
      c.   Jurusan/Fakultas                                  : Pendidikan Guru Sekolah Dasar/
Ilmu Pendidikan
      d.   Alamat Rumah dan Nomor Hp          : Jl. Prawira Dharma Gg Melati no. 5
Desa Tukadmungga, Singaraja Bali
Hp. 087762921616
3.   Dosen Pembimbing
      a.   Nama Lengkap                           : I Nyoman Arcana, SST., M.Pd.
      b.   NIP                                             :  194912311976021004     
      c.   Jurusan/Fakultas                         : PGSD/ Ilmu Pendidikan

I.    Pendahuluan
1.1.Analisis Situasi Usaha
Kepala keluarga (ayah) bertanggungjawab dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga. Kebutuhan rumah tangga yang memerlukan banyak uang membuat kepala keluarga kewalahan dalam memenuhinya. Istri (ibu) pun yang semestinya mengurus rumah tangga dan anak-anak ikut bekerja.
Survei yang dilakukan di SD No 1 Tukad mungga terkait pekerjaan orang tua siswa, dinyatakan bahwa dari jumlah siswa yang memiliki ibu sebanyak 209 orang, hanya 3 orang siswa (1,5%) yang ibunya tidak bekerja. 206 orang siswa lain ibunya bekerja sebagai pegawai negeri sipil, buruh, petani dan pedagang. Ini merupakan keadaan istri di desa Tukad mungga, tentu keadaan istri di Lovina akan lebih sibuk. Kondisi seperti ini membuat perhatian kepada anaknya berkurang. Anak-anak dibiarkan bermain sendiri atau dicarikan baby sitter agar ibunya dapat menyelesaikan pekerjaan dan beberapa anak ditinggal sendiri di rumah. Kesibukan ini pula yang membuat anak-anak tidak sempat dibantu belajar oleh kedua orang tuanya.
Kesibukan orang tua seperti ini membuat anak-anak memerlukan sesuatu yang bisa diajak bermain sekaligus membantu dalam proses belajar di rumah maupun di sekolah. Dalam proses belajar, anak-anak tidak cukup hanya melihat pada gambar, tetapi mereka memerlukan benda konkret agar mereka benar-benar paham tentang apa yang mereka pelajari, serta rasa ingin tahu anak yang sangat besar memberikan peluang kepada produsen untuk membuat barang yang dipakai bermain dan bersifat mendidik serta tidak berbahaya. Boneka pakaian adat ini merupakan salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini.
Boneka merupakan alat bermain anak yang tidak terhapus oleh zaman. Boneka yang biasa ada dipasaran hanya dipakai bermain, tetapi tidak bersifat mendidik dan harganya juga mahal sehingga membuat orang tua berpikir untuk membelikan anaknya.
Selama ini penjahit-penjahit yang ada di wilayah kota Singaraja membuang sisa kain karena tidak mempunyai nilai jual. Dengan dimanfaatkannya limbah kain ini, maka para penjahit akan memiliki penghasilan tambahan. Selain itu, kesulitan pemerintah dalam menangani sampah nonorganik yang mencemari lingkungan akan dapat dikurangi.
Kain perca dimanfaatkan sebagai pakaian adatnya. Produksi boneka dengan pakaian adat daerah ini akan membuat anak-anak mengenal pakaian adat daerah yang ada di Indonesia. Ini berarti boneka pakaian adat akan berfungsi sebagai media pembelajaran.
Perpindahan penduduk dari desa ke kota khususnya yang bertujuan untuk mencari pekerjaan membuat kota-kota besar memiliki penduduk yang padat sedangkan di desa penduduknya jarang. Produksi boneka di Singaraja tentu akan sangat membantu. Penjahit-penjahit yang biasa migrasi ke kota besar misalnya dari Singaraja ke Denpasar akan dapat dikurangi karena seiring perkembangan usaha boneka ini maka akan membutuhkan semakin banyak penjahit dalam proses produksi.

1.2.Profil Bidang Usaha yang Diusulkan
Doliang Souvenir  bergerak dalam bidang produksi dan distribusi yang didasari oleh pemikiran bahwa 1) Orang tua sibuk bekerja sehingga tidak dapat memberi perhatian dalam bermain maupun belajar; 2) Sulitnya anak mengingat/memahami keanekaragaman (khususnya pakaian adat) daerah di Indonesia karena hanya belajar dengan melihat pada gambar; 3) Pemerintah kesulitan menangani sampah nonorganik seperti limbah kain karena berakibat pencemaran lingkungan; 4) Belum adanya produksi boneka pakaian adat di Singaraja. Usaha ini tentu memiliki manfaat yang signifikan dari segi pendidikan, hiburan, dan pemanfaatan limbah (kain perca). Doliang Souvenir sangat prospektif untuk dikembangkan karena kota Singaraja adalah kota pelajar dan para orang tua sibuk bekerja, serta boneka ini bisa dipesan baik warna, ukuran dan daerah yang diinginkan pembeli.

II. Aspek-aspek Usaha
2.1  Aspek Hukum
a.       Legalitas Usaha
Jika usaha ini telah disetujui, maka kami akan mencari legalitas usaha ke dinas terkait.
b.      Perizinan
Jika usaha ini telah disetujui, maka kami akan mencari izin usaha di daerah pendirian usaha yang telah kami tentukan.
c.       Tenaga Kerja
Untuk memproduksi boneka dalam jumlah sedikit, kami akan memproduksi boneka sendiri. Jika order banyak seiring meningkatnya usaha, kami akan membuka cabang-cabang baru dan kami merekrut tenaga kerja yang bisa dipercaya dan siap bekerja setiap hari.
2.2  Aspek Teknis dan Teknologi
a.       Lokasi Usaha
Produksi boneka akan ditempatkan di Jalan Prawira Dharma Gang Melati no. 5 Desa Tukadmungga, Singaraja Bali.
b.      Peralatan
Peralatan yang diperlukan adalah sebagai berikut:
·         Kain flanel
·         Kain perca
·         jam dinding, sandal, gantungan kunci, gantungan mobil (sesuai dengan jenis barang yang akan dibuat)
·         gunting
·         jarum
·         mesin jahit
·         benang
·         lem
·         rak boneka
·         kursi
·         buah meja
·         ruang pemasangan stiker logo usaha dibagian depan atas (berukuran 20cm x 120cm dan bawah (berukuran 15cm x 120cm)
c.       Proses Produksi Produksi Barang
·         Kapasitas
Kapasitas produksi boneka ukuran 20 x 10 cm dengan kain flanel ukuran 100 x 96cm akan dapat diproduksi sebanyak 12 pasang boneka adat. Semakin besar ukuran boneka yang dibuat maka boneka yang diproduksi akan semakin sedikit dengan ukuran kain yang sama.
·         Strategi Usaha
Strategi usaha yang akan dijalankan adalah dengan launching dan melalui internet. Launching akan dilaksanakan melalui layanan iklan adlibs di radio dan pembuatan poster. Selain itu, usaha akan dijalankan face to face.
·         Analisis Lingkungan
Secara ekologis lingkungan fisik tempat pengembangan usaha dapat dikatagorikan stabil atau tidak mengalami gangguan keseimbangan ekosistem. Pengolahan kain perca akan membantu penjahit dalam membuang limbah kain sehingga mengurangi pencemaran lingkungan.
Secara ekonomis lingkungan pasar tempat pengembangan usaha dapat dikatagorikan stabil atau tidak ada persaingan.

2.3  Aspek Pemasaran
a.       Jenis Produksi Barang yang Ditawarkan
Perusahaan perseorangan produksi boneka pakaian adat yang akan diaplikasikan sehingga menjadi sandal boneka pakaian adat, gantungan boneka pakaian adat, pigora boneka pakaian adat, dll.
b.      Kegunaan Produksi Barang  yang Ditawarkan
Produksi Barang  ini akan berguna di sektor pendidikan sebagai media pembelajaran dan sektor hiburan sebagai alat bermain, serta di sektor penanganan sampah akan mengurangi pencemaran lingkungan.
c.       Target Konsumen
Segmen pasar yang dibidik untuk satu tahun kedepan adalah anak-anak (TK dan SD), bayi, remaja penggemar boneka, guru dan pengunjung pusat hiburan serta turis. Jumlah penduduk Buleleng pada tahun 2010 diprediksi mencapai 624.079 jiwa dengan sebaran padat (sebesar 20%) di Lovina akan membuat usaha ini sangat berpotensi dikembangkan. Selain itu, letak pantai Lovina sebagai salah satu objek wisata di kabupaten Buleleng, serta tidak ada persaingan terhadap usaha boneka pakaian adat ini akan menambah potensi pemasaran. Setiap pembelian boneka, maka pembeli akan diberikan selembar kertas yang berisikan pendidikan terkait daerah boneka yang dibeli, misalnya senjata daerah atau lagu daerah, dll.
d.      Wilayah Pemasaran
Produksi barang  boneka pakaian adat ini dipusatkan di tempat-tempat yang strategis. Tempat-tempat tersebut antara lain: kampus, pertokoan, perkantoran, dan pusat-pusat hiburan.
e.       Peta Persaingan
Sampai saat ini belum ada toko boneka pakaian adat di kabupaten Buleleng.
f.       Potensi Pemasaran
Dengan menentukan jumlah biaya produksi setiap pasang boneka berukuran 8x7cm, maka akan dapat ditentukan harga jual sesuai dengan laba yang diinginkan.
Strategi pemasaran yang dilakukan adalah dengan cara konsinyasi pada kampus, pertokoan, instansi, serta pusat-pusat hiburan di Singaraja.
2.4 Aspek Manajemen
a.       Bentuk Usaha
Usaha ini berbentuk produksi boneka pakaian adat.

Lampiran


Nama
:
I Nyoman Arcana,SST., M..

Nip
:
194912311976021004

Tempat, Tanggal Lahir
:
Buleleng, 01 Desember 1949

Jabatan
:
Lektor Kepala

Jurusan
:
PGSD





Pendidikan



S1
Seni Tari
ISI Yogyakarta
25/07/1987

S2
Pendidikan Dasar
Universitas Pendidikan Ganesha
20/01/2010


A.    Biodata Dosen Pembimbing

B.     Biodata Pengusul
1.      Ketua kelompok
Nama                                       : Ketut Suriani
Nama panggilan                      : Kele
Tempat/Tanggal Lahir : Tukad mungga, 13 Agustus 1991
Alamat                                                : Jalan Prawira Dharma Gang Melati no. 5
  Desa Tukad mungga, Singaraja Bali
NIM                                       : 0911031345
Jurusan                                   : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas                                   : Ilmu Pendidikan
Semester/Kelas                        : IV/G
Ayah                                       : Nyoman Sura
Ibu                                           : Ketut Serikasih
Saudara                                   : Luh Arik Sariadi
                                                  Made Suarmini
  Komang Widiyasa
Riwayat Pendidikan               : SD No 1 Tukad mungga
                                                  SMP N 2 Singaraja
                                                  SMA N 2 Singaraja
Hobi                                        : Bermain gitar
Cita-cita                                  : Mendirikan Sekolah
Motto                                      : Hidup harus berjuang 














HUBUNGI: 
KETUT SURIANI
0877 6292 1616